menghantarkan kabar berita dari seberang,
dulu kau menjadi saksi,
betapa gelora ombak samudera saat meradang,
menghempas dan menerjang segala,
menyeret benda dan juga manusia,
tak bersisa,
desau angin selat malaka berhembus perlahan,
menghantarkan duka nestapa insan yang tersisa,
mengundang bala dari seluruh negeri tetangga,
ber hari, ber minggu, ber bulan dan bertahun menebar asa,
menabur benih harapan bagi semua,
di sana,
desau angin gunung dan jejak rimba seulawah,
kau bersaksi pada dunia,
ada sejumput asa perlawanan,
ada sejengkal langkah pertahanan,
ada selempang yang menghadang,
di sana,
perlawanan tak hanya wacana,
pertikaian bukan omong kosong belaka,
dan jiwa pun kadang tak memiliki makna,
kini,
di tanah ini,
bumi yang masih bisa menerima diri kita, aku, kamu dan mereka,
bersuka bersama pada damai negeri,
bermain bersama pada hijau dedaunan, pada hangat mentari,
desau angin selat malaka berhembus perlahan,
desau angin gunung dan jejak rimba seulawah,
masih berkabar tentang kita
-dta-
+Pal 0 Km Indonesia+